Jumat, Desember 02, 2011

Bahayanya Terlalu Lama Di Depan Komputer

Penelitian yang dilakukan Profesor Richard Beasley dari Lembaga Penelitian Medis di Wellington memperlihatkan sepertiga pasien rumah sakit yang mengalami deep vein thrombosis (DVT) adalah karyawan kantor yang menghabiskan waktu di depan komputer.

Sejumlah 34 persen dari 62 sampel yang mengalami gumpalan darah merupakan orang yang dalam jangka waktu lama bekerja dengan duduk di kursi, sedangkan 21 persen penderita lainnya belum lama berselang melakukan perjalanan jarak jauh lewat pesawat. DVT adalah pembentukan gumpalan darah di nadi dalam, paling sering di kaki.

Gumpalan itu bisa pindah ke jantung, paru-paru atau otak yang menyebabkan rasa sakit dada, sesak nafas atau bahkan kematian akibat serangan jantung atau stroke. Kondisi itu biasa disebut sindrom kelas ekonomi karena penumpang pesawat terbang yang melakukan perjalanan jarak jauh namun tidak leluasa melemaskan anggota badannya merupakan mereka yang paling berisiko.


Tak bisa dipungkiri, personal computer (PC) memang sangat membantu pekerjaan kita. Tapi, di balik itu PC, dan juga video game (VG) diam-diam juga mengancam kesehatan kita seperti dalam kasus diatas tadi.

Di AS pernah dilaporkan, 115.400 orang menderita sakit akibat bekerja di depan komputer. Sementara di Melbourne, Australia, juga pernah diberitakan, anak-anak sekolah usia 8 - 15 tahun di suatu wilayah menderita sakit punggung dan bahu. Bila dibiarkan, kabarnya dapat menyebabkan torticollis akut, leher tak bisa tegak, seperti terkunci sehingga susah digerakkan. Karena mereka sering asyik di depan VG atau PC berjam-jam.



Gangguan lain yang sering diderita pengguna PC dan VG antara lain pada mata, banyak keluar air dan penglihatan kabur; tekanan darah naik; terjadi gangguan urat saraf secara tiba-tiba; gelisah; cedera pada bagian tangan dan pergelangan; otot punggung, leher dan bahu sering kejang dan sakit; bahkan kemungkinan juga terserang ayan atau epilepsi, dsb.


Untuk mengurangi risiko sakit punggung kronis, setiap kali menghadap ke layar VG atau PC usahakan duduk dengan sikap badan yang benar. Gunakan kursi ergonomis yang mudah di setel posisinya, supaya posisi tulang belakang pas dan bisa bersandar enak pada posisi yang wajar.


Tinggi kursi diatur hingga posisi paha horizontal, dan telapak kaki rata dengan lantai agar kaki bisa istirahat. Bila memakai kursi putar, gunakan yang stabil, sehingga tidak mudah berubah posisi.


Keyboard diletakkan pada ketinggian yang pas hingga posisi lengan membentuk sudut 90 derajat pada siku. Ini membuat posisi tangan lebih enak. Tinggi meja juga perlu diatur untuk membantu agar posisi pergelangan tangan pas dan enak saat mengetik.


Supaya mata tidak cepat lelah, dianjurkan tidak terus-menerus melotot di depan layar komputer. Mata pun perlu istirahat, kira-kira 15 menit per jam bekerja. Atau, lakukanlah pekerjaan lain sebagai selingan.


Menurut hasil penelitian di Jepang, saat menatap layar PC, mata hanya berkedip 7 kali per menit. Akibatnya, selaput air mata cepat mengering. Nah, itu bikin mata cepat lelah dan tegang. Mata rileks (tidak menatap layar PC) biasanya berkedip 22 kali per menit. Lebih banyak berkedip, lebih banyak air mata, dan mata menjadi tidak tegang.


Layar PC hendaknya diletakkan sedikit lebih rendah dari posisi mata dan agak dimiringkan ke atas. Sehingga mata tak perlu terbuka lebar saat menatap layar PC, selaput air mata tidak cepat kering, dan mata tak cepat lelah. Posisi layar demikian itu juga akan mengurangi kejang punggung dan leher.

1 komentar:

  1. waduh.. bahaya juga yaa.. mata ane dah mulai bermasalah juga.. berjam-jam duduk didepan laptop rutin tiap hari =,-

    BalasHapus

Kasih komentar ya om, tante ^_^